-->

Lima Paham Keadilan Yang Dianut Admiral


Lima Paham Keadilan Yang Dianut Admiral

Malam nakama sekalian, Apa kabar? Semoga selalu sehat, bahagia, dan diberkahi rezeki. Pokok bahasan pada tulisanku kali ini adalah Keadilan. Lebih tepatnya, Keadilan menurut paham Admiral dalam cerita One Piece.

Aku rasa hal-hal seperti ini cukup sering dibahas. Namun, kali ini aku akan mencoba membahasnya dengan bahasaku sendiri. Tulisan ini akan berfokus pada lima orang Admiral. Tiga Admiral sebelum timeskip ditambah dua Admiral yang ada setelah timeskip. Langsung saja.
---------

Keadilan, berasal dari kata adil yang memiliki arti sama berat, tidak memihak, atau berpegang pada kebenaran. Menurut Wikipedia, Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.

Dalam cerita One Piece, makna “Keadilan” lebih condong kepada cara menghukum kriminal secara tepat atau setimpal dengan kejahatan yang mereka lakukan.

Sebagai penegak keadilan, Marine adalah organisasi yang hidup bersama dengan paham ini. Bahkan kata “Keadilan” (Seigi) terpampang gagah pada mantel seragam mereka. Sayangnya, tak semua prajurit punya paham yang sama tentang keadilan. Mereka seolah-olah terbagi menjadi beberapa kelompok yang terpisahkan oleh sebuah dinding kokoh bernama “Paham Keadilan”.

Perbedaan paham keadilan membuat masing-masing prajurit Marine punya cara yang berbeda dalam menangani tindak kejahatan. Dan yang paling mencolok lagi berpengaruh adalah perbedaan paham keadilan para Admiral. Tiga prajurit terkuat dalam kelompok Marine. Oda pernah menjelaskan tentang paham keadilan masing-masing Admiral pada SBS volume 64.
----------

Lantas, seperti apa sih “paham keadilan” yang dianut masing-masing Admiral Marine? Tiga orang masih aktif sebagai Admiral sampai sekarang, dan dua orang lainnya sudah bergelar mantan. Namun aku tetap akan membahas mereka semua. XD

1. AKAINU = THE PUNISHER

Paham keadilan Akainu adalah “Absolute Justice”, atau dalam versi terjemahan Elexmedia yaitu “Keadilan yang Menyeluruh”. Menghukum aksi kriminalitas secara keseluruhan. Tak kenal belas kasihan serta tak memberi ampunan.

Bajak laut adalah bajak laut. Kejahatan tetaplah Kejahatan. Sesuatu yang hitam akan menghasilkan sesuatu yang hitam pula. Begitu pun sebaliknya. Semua kejahatan harus dibasmi sampai ke akar sehingga tidak menimbulkan kejahatan lain di masa depan. Seperti itulah gambaran dari paham keadilan yang dianut Akainu.

Paham keadilan ini menjadi mayoritas dikalangan petinggi Marine yang sekarang. Hal itu ditandai dengan banyaknya para petinggi Marine yang menunjuk Akainu sebagai calon Fleet Admiral setelah mundurnya Sengoku. Salah satu contoh petinggi Marine yang punya cara menegakkan keadilan sama seperti Akainu adalah Vice Admiral Onigumo.

[Chapter 422 – Rob Lucci] Perairan Enies Lobby, pertarungan Luffy vs Lucci berlangsung sengit di atas kapal perang nomor 4. Mengetahui hal itu, Onigumo dengan sigap langsung mengerahkan para prajurit untuk mengarahkan semua meriam di setiap kapal guna membidik kapal nomor 4. Seorang prajurit bawahannya tiba - tiba menjawab, “Apa, Wakil Admiral, tolong jangan! Ada seribu prajurit kita di kapal itu!!”

“DOR!!!”
Onigumo tiba - tiba menembak jatuh prajurit tersebut sembari berkata, “Bimbang dalam memutuskan sesuatu itu akan mengakibatkan konsekuensi yang mengerikan. Apa kau sama sekali tak memikirkan masa depan?”

2. AOKIJI = THE SLEEPER

“Tidur” dalam menegakkan keadilan, atau dalam SBS vol 64 tertulis “Keadilan yang Malas”. Paham Keadilan jenis ini adalah kontradiksi dari Paham Keadilan The Punisher. Aokiji sendiri pernah berkata kepada sahabatnya Jaguar D. Saulo,

“Keadilan dapat ditegakkan dalam berbagai cara, tergantung situasi dan kondisi. Jadi, aku tidak akan menentang keadilan versimu. Namun, kalau kau mencoba menghentikan kami, kami tidak bisa berdiam diri saja..!!” [Chapter 397 - Menggapai Masa Depan]

Masih di chapter yang sama, Aokiji sempat berkomentar sebelum menyelamatkan Robin di Ohara,
“Kadang, keadilan yang terlalu mendalam dapat membuat seseorang menjadi gila"

Perkataan Aokiji di atas merumuskan bahwa paham keadilan yang dianut Aokiji tidak terlalu mendalam, dia akan bertindak fleksibel menanggapi “kejahatan” tergantung situasi dan kondisi yang sedang terjadi. Tidak semua yang hitam harus diadili sebagai hitam.

Salah satu contoh petinggi Marine yang punya cara menegakkan keadilan sama seperti Aokiji adalah Monkey D. Garp. Keadilan yang ditegakkan Garp begitu relatif.

Misalnya pada saat dia menerima permintaan kriminal sekelas Roger untuk merawat anaknya, atau pada saat Garp membiarkan Luffy berhasil kabur dari Water Seven. Juga ada Dadan, bandit gunung yang tak diadili oleh Garp asalkan dia mengurus Luffy dan Ace dengan baik.

Namun, ketika Shirohige dan aliansinya datang ke Marineford untuk menghentikan eksekusi Ace, hal itu tidak serta merta membuat Garp diam. Semuanya tergantung situasi dan kondisi. Malas bukan berarti tidak peduli, mereka hanya “tertidur” saat merespons “kejahatan” tertentu.

3. FUJITORA = THE GAMBLER

Mirip seperti Aokiji, Fujitora juga sangat menentang dogma Marine tentang keadilan mutlak. Penentangan Fujitora terhadap hal ini bahkan dibarengi dengan aksi nyata.

Fujitora punya ambisi untuk membubarkan sistem Shichibukai yang bertentangan dengan paham keadilannya. Ketika mengetahui tentang kekejaman yang dilakukan Doflamingo di Dressrosa, Fujitora secara formal meminta maaf kepada Raja Riku dan penduduk Dressrosa atas nama Marine. Hal tersebut pun membuat Akainu naik pitam sekaligus mempertaruhkan posisi admiral dari Fujitora itu sendiri.

“Keadilan yang Buta”, itu adalah istilah yang cocok untuk paham keadilan yang dianut oleh Fujitora. “Buta” akan masa depan membuatnya “berjudi” pada nasib. Dia secara terang – terangan menegakkan paham keadilannya, masalah benar atau salah di mata orang lain itu nomor dua. Dia bisa menang atau kalah telak dalam pertaruhan tersebut.

Salah satu contoh prajurit Marine yang punya cara menegakkan keadilan sama seperti Fujitora adalah Coby. Coby rela mempertaruhkan nyawa demi melontarkan pidato beberapa detik dengan niat mengakhiri perang di Marineford. Berjudi pada nasib. Tidak hanya diam seperti The Sleeper. Baik ataupun buruk akibatnya, tetap tak ada penyesalan. Prajurit Marine yang menganut paham keadilan ini nampaknya berjumlah lebih sedikit dibandingkan prajurit dengan paham keadilan lain.

4. KIZARU = THE WAVER

“Uncertain Justice” atau dalam terjemahan Elexmedia berarti “Keadilan yang Abu-abu”. Sebuah warna hasil campuran dari hitam dan putih. Melambangkan ketidakpastian.

Paham keadilan seperti Kizaru ini cenderung dapat berbaur dengan jenis keadilan lain. Bagai tak ada motivasi khusus untuk menegakkan keadilan versinya. Dan karena hal itu pula, jujur aku sendiri sulit menemukan salah seorang prajurit marine yang punya paham seperti Kizaru.
Menegakkan keadilan untuk menghilangkan kebosanan. Mungkin seperti itu pemikirannya. XD
-----------

Nah, empat orang admiral sudah dibahas tentang paham keadilannya. Sekarang yang tersisa adalah Admiral Ryokugyu (Green Bull). Sosoknya belum pernah sekalipun muncul dalam cerita selain namanya yang disebut Doflamingo pada chapter 713 dan siluetnya yang muncul pada chapter 801. Oleh sebab itu aku akan memprediksi tentang paham keadilan dari Admiral hijau ini. :D

Sadarkah kalian, bahwa secara garis besar setiap Admiral mewakili paham keadilan para anggota Marine lainnya? Tiap prajurit umumnya akan cenderung pada satu jenis paham keadilan yang dianut seorang Admiral.

Sebut saja Onigumo dan mayoritas petinggi Marine yang memiliki paham keadilan menyeluruh seperti Akainu.

Garp, Sengoku, dan Smoker yang paham keadilannya cenderung seperti paham keadilan Aokiji.

Adapun Coby yang mempertaruhkan nyawa demi membuat perubahan di Marineford, mirip sekali seperti Fujitora yang mempertaruhkan posisinya sebagai Admiral pada insiden Dressrosa.

Nah, menurutku ada satu tipe paham keadilan Marine yang belum terwakilkan oleh ke-empat admiral yang sudah dibahas di atas, yaitu tipe Marine seperti Morgan dan Nezumi. Mereka adalah tipe Marine yang licik dan penuh tipu daya. Memanfaatkan posisinya untuk kepentingan prbadi. Dan aku yakin bahwa mereka bukan “satu – satunya” Marine yang punya kepribadian seperti ini.

Morgan menggunakan jabatannya untuk berbuat sewenang-wenang kepada orang lain. Sementara Nezumi memanfaatkan posisinya di Marine untuk mendapatkan upeti dari bajak laut (Arlong), sebagai gantinya dia membiarkan Arlong berbuat kejahatan di desa Cocoyasi.

Maka dari itu, hal tersebut membawaku pada asumsi bahwa Admiral Ryokugyu punya paham keadilan yang senada dengan mereka, “Keadilan yang Korup”.
-------

5. RYOKUGYU = THE CHEATER

Dia adalah seorang admiral yang bermain di balik layar. Memanfaatkan posisinya untuk melakukan hal-hal seperti korupsi, penyalahgunakan kekuasaan, atau bekerja sama dengan kriminal tertentu. Singkat kata, dia punya tujuan tersendiri selain menegakkan keadilan.

Aku akan sedikit memperkuat argumen ini dengan ilmu cocoklogi. Seperti yang kita ketahui, julukan lima orang Admiral ini berasal dari sebuah cerita rakyat Jepang, Momotaro. Seorang anak yang berteman dengan tiga binatang dalam petualangannya berperang melawan Oni yang jahat. Tiga binatang itu adalah Akainu (Anjing Merah), Kizaru (Monyet Kuning), dan Aokiji (Burung Pegar Biru).

Bila sosok Momotaro kita posisikan sebagai Fleet Admiral, maka tiga Admiral akan membantunya berperang melawan kejahatan. Akainu, Kizaru, dan Aokiji membantu Sengoku yang selaku Fleet Admiral sebelum timeskip.

Lalu bagaimana dengan Fujitora dan Ryokugyu? Dalam kisah itu, Mereka adalah makhluk yang harus dibunuh oleh Momotaro. Sangat berbeda bukan? Julukan mereka diambil dari nama lawan Momotaro, bukan kawan.

Dengan cocoklogi tersebut, aku berasumsi bahwa Fujitora dan Ryokugyu akan menjadi “lawan” bagi sosok Momotaro setelah timeskip, Fleet Admiral Akainu. Fujitora telah membuktikan “perlawanan” ini dari insiden di Dressrosa. Chapter 793 – Harimau dan Anjing.

Berkaca dari hal itu, tak menutup kemungkinan Ryokugyu juga akan melakukan tindakan serupa. Dia akan mengancam paham keadilan multak dengan keadilan korup. Ryokugyu juga bisa saja adalah biang kerok di balik masuknya prajurit – prajurit Marine yang korup seperti Morgan dan Nezumi di kesatuan Marine.

Intinya adalah, Fujitora dan Ryokugyu cepat atau lambat akan menjadi “ancaman” untuk keadilan Akainu. Hal ini pun menjadi tantangan tersendiri untuk sang Fleet Admiral.
--------

Sepertinya tulisan ini cukup ku akhiri sampai disini. Terima kasih kepada teman - teman yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca tulisan ini. Mohon kritik dan saran jika ada salah kata atau prediksinya yang terlalu ngawur. XD
LihatTutupKomentar
Cancel